Selasa, 22 Mei 2012

PROYEK-PROYEK WANG SHU

Proyek Selesai :
  • Youth Center (1990), 
  • Haining Library of Wenzheng College at Soochow University (1999–2000), 
  • Suzhou Ningbo Museum of Art (2001–05) 
  • Xiangshan Campus, China Academy of Art, Phases I & II (2002–07), 
  • Hangzhou Vertical Courtyard Apartments (2002–07), 
  • Hangzhou Sanhe House (2003), 
  • Nanjing Teaching Building of the Music and Dance Department (2003–05), 
  • Dongguan Ceramic House (2003–06), 
  • Jinhua Five Scattered Houses (2003–06), 
  • Ningbo Ningbo Museum (2003–08) 
  • Tiles garden, Venice Biennale of Architecture (2006), 
  • Italy Old Town Conservation of Zhongshan Street (2007–09), 
  • Hangzhou Exhibition Hall of the Imperial Street of Southern Song Dynasty (2009), 
  • Hangzhou Ningbo Tengtou Pavilion, Shanghai Expo (2010) 
 Proyek masih dalam proses konstruksi :
  •  Heyun Culture and Leisure Centers (2009), 
  • Kunming City Cultural Center (2010), 
  • Jinhua Shi Li Hong Zhuang Traditional Dowry Museum (2010), 
  • Ninghai Contemporary Art Museum on the Dock (2010), 
  • Zhoushan Buddhist Institute Library (2011), Hangzhou 

 PENGHARGAAN
Pada tahun 2010, Wang dan istrinya Lu Wenyu bersama-sama memenangkan Hadiah Schelling Arsitektur Jerman, dan pada tahun 2011 ia menerima Medali Emas dari Akademi Arsitektur Perancis. 
Pada tahun 2012, Wang memenangkan Pritzker Architecture Prize. Dengan demikian, ia menjadi warga negara Cina pertama (pemenang kedua keturunan Cina setelah IM Pei) untuk memenangkan hadiah ini, dan orang termuda keempat untuk menang. Juri, yang termasuk pemenang Pritzker Zaha Hadid dan Mahkamah Agung AS keadilan Stephen Breyer, disorot "kemampuan unik untuk membangkitkan masa lalu, tanpa membuat referensi langsung untuk sejarah" Wang menyebut karyanya "abadi, berakar dalam konteksnya namun yang universal . "Ketua Yayasan Hyatt mengatakan kemenangan Wang menunjukkan "langkah signifikan dalam mengakui peran bahwa China akan bermain dalam pengembangan cita-cita arsitektur" ke depan. Zhu Tao, seorang kritikus arsitektur Cina dan sejarawan, berspekulasi bahwa kemenangan itu bisa menandakan titik balik dalam sejarah arsitektur Cina hadiah mengatakan "mengirimkan pesan bahwa arsitektur adalah perusahaan budaya ... bahwa arsitek adalah pencipta budaya."

Kamis, 10 Mei 2012

GRAND OPENING KAMPOENG SEMARANG

SEMARANG, suaramerdeka.com - Berawal dari keinginannya untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya untuk memperoleh berbagai oleh-oleh dan soevenir khas Kota Semarang, membuat Wenny Sulistiyowati seorang enterpreneur muda membuka Kampoeng Semarang.

Kampoeng Semarang ini terletak di Jalan Kaligawe nomor 96 Semarang dengan konsep one stop leisure di Kawasan timur Kota Semarang. Bangunan ini didesain dengan arsitektur natural yang dibuat layaknya galeri.
Rencananya Grand Opening Kampoeng Semarang dilakukan Kamis (10/5) besok dan akan diresmikan oleh Gubernur Jateng. Bangunan itu menempati areal 4.000 meter persegi dan lokasinya mudah dijangkau dengan moda transportasi apapun. Lokasi ini hanya 3 kilometer dari Bandara Ahmad Yani Semarang dan 2 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Emas.

Owner Kampoeng Semarang Wenny Sulistiyowati mengatakan sebagai salah-satu stakeholder kepariwisataan dia berkeinginan terlibat dalam pengembangan kepariwisataan di Kota Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. Diharapkan pula dengan kehadiran Kampoeng Semarang dapat menjadi salah-satu tujuan wisata kreatif di Kota Semarang.

Wenny sapaan akrabnya menambahkan secara khusus dapat menunjang keberhasilan "Ayo Wisata ke Semarang" dan program Visit Jawa Tengah 2013".

Wenny yang juga perajin tas anyaman merek WeBe ini dalam menjalankan usahanya dia menggandeng beberapa perajin batik, dan sejumlah UKM yang menjual soevenir khas Semarang.

"Untuk fasilitas Kampoeng Semarang antara lain yakni Webe Fashion Bags, Gallery Batik yakni menggunakan merek Asem Arang, Pusat Soevenir, Pusat Oleh-oleh yang menggunakan merek godhong asem menyediakan panganan khas Semarang mulai dari bandeng, lunpia, kue moci, wingko, gethuk, Resto and Cafe menyediakan makanan tradisional seperti botok, Gallery Kids berupa tas untuk anak-anak, Homeware dengan branding Omah Asem pernak-pernik rumah, dan Meeting Rooom," katanya, Rabu (9/5)