Jean Nouvel beserta arsitek lainnya, yaitu Frank Gehry, Tadao Ando dan I.M. Pei yang menerima penghargaan tertinggi di bidang arsitektur, terutama dalam beberapa desain seperti gedung museum dan opera di seluruh dunia.
"Saya pikir mereka mengerti betul bahwa saya berjuang mengerjakan desain atrsitektur yang spesifik melawan desain arsitektur yang umum. Setiap proyek yang saya kerjakan adalah sebuah petualangan," ujar Jean Nouvel di kantornya, di Paris.
Jean Nouvel ( 62 tahun)menjadi orang perancis kedua yang menjadi penerima Pritzker asal Prancis yang kedua. Sebelumnya Christian de Portzamparc menerima penghargaan tersebut pada tahun 1994.
Sebuah upacara resemi akan dilansungkan pada bulan Juni menadatang di Library of Congress, di Washington, Amerika Serikat. Jean Nouvel akan menerima hadiah uang senilai US$100.000 grant dan sebuah medali perunggu.
Juri untuk penghargaan Pritzker yang terdiri dari beberapa arsitek ahli, kritikus, dan akademisi menilai Jean Nouvel berhak menerima penghargaan karena ketekunan, imajinasi, produktivitas, dan semangatnya yang tidak pernah puas akan eksperimen kreatifnya.
Jean Nouvel menggambarkan bahwa susunan bangunan yang ia desain tidak selalu menganut dogma atau patokan yang sudah ada sejak lama, tetapi setiap desainnya merefleksikan waktu, tempat, dan siapa penghuninya.
"Saya rasa setiap lokasi dan perencanaan pembangunan harus mempunyai ketepatan dalam sebuah pengerjaan yang spesifik untuk menyelesaikan sebuah desain arsitektur. Saya selalu meneliti jika ada sesuatu yang janggal dan saya suka menganalisa lokasi serta kondisi lokasi yang akan dibangun untuk mendapatkan jawaban dari kejanggalan tersebut,” ujar Jean Nouvel.
Dari 200 proyek arsitek yang dinilai para juri, yang paling mendapatkan perhatian adalah desain gedung Arab World Institute di Paris. yang mampu mengatur tingkat pencahayaan dengan menggunakan sebuah alat pengontrol dan gedung teater Guthrie di Minneapolis yang pada bagian luar gedung mempunyai layar-layar yang menyiarkan beberapa adegan dari pertunjukan yang pernah ditampilkan di dalam gedung tersebut sebelumnya.
Jean Nouvel saat ini berencana untuk mendesain sebuah menara yang berdampingan dengan museum Modern Art New York dan sebuah kondominium yang disebut “Green Blade” karena dihiasi tanaman di balik kaca gedung di daerah Century City, Los Angeles.
"Ia adalah seorang arsitek yang selalu mengerjakan desain yang berbeda dengan yang lain dan kesuksesannya sangatlah spektakuler,” ujar seorang juri Pritzker yang adalah sejarahwan artistektur dan juga penulis buku, Victoria Newhouse.
Qingyun Ma, dekan fakultas arsitektur Universitas Southern California terkejut bahwa Jean Nouvel menerima penghargaan ini. Menurutnya Jean Nouvel sudah menyelesaikan karya terbaiknya beberapa waktu yang lalu.
Ia menambahkan bahwa juri Pritzker sebaiknya memilih arsitek yang lebih muda dan belum dikenal orang agar bisa dipromosikan kepada khalayak ramai.
Akan tetapi, Qingyun Ma mengatakan bahwa Jean Nouvel pantas mendapatkan penghargaan tersebut atas karya-karyanya yang gemilang dan kegemarannya yang suka mencari penemuan-penemuan baru akan gaya desainnya.
"Sesuatu yang mengejutkan. Ia sudah memimpin dunia arsitektur dalam beberapa waktu belakangan ini,” ujar Qingyun Ma.
Jean Nouvel lahir dan tumbuh di sebelah barat daya Perancis. Sejak kecil ia gemar akan film dan selalu mendapatkan inspirasi desain arsitekurnya dari film-film yang pernah ia tonton.
Ketika remaja, ia mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang seniman seperti yang diinginkan oleh kedua orang tuanya agar memepunyai penghidupan yang lebih baik. Tetapi ia lebih memilih untuk berkarir sebagai seorang arsitek.
Pada awal karirnya, Jean Nouvel menjadi ketua sebuah pameran seni Paris Biennale. Ia kemudian mendapatkan banyak sanjungan atas karya terbaiknya Arab World Institute dan akhirnya mendapatkan penghargaan Pritzker karena karyanya yang modern menggabungkan unsur tradisional dari Arab.
Komisi yang terdiri dari 24 negara yang tersebar di lima benua menempatkan Jean Nouvel sebagai arstitek terbaik karena beberapa proyek gemilangnya di beberapa negara di dunia.
Jean Nouvel mengatakan bahwa ia selalu memulai setiap proyeknya dengan menenangkan pikirannya dari pekerjaan sebelumnya. Dia selalu membuat konsep berdasarkan segi budaya dan lingkungan yang berada di sekitar lokasi gedung yang akan dibangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentar Anda Tidak Menyinggung SARA