Arsitektur
tradisional merupakan bentukan arsitektur yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Mempelajari bangunan tradisional
berarti mempelajari tradisi masyarakat yang lebih dari sekadar tradisi
membangun secara fisik. Selain pertimbangan tradisi, masyarakat terdahulu
juga mempertimbangkan kondisi alam. Sebagai daerah yang tumbuh dari
masyarakat tradisional, arsitektur Kalimantan Barat memiliki berbagai
macam kreasi bentuk rumah tinggal. Di antaranya konsep rumah Melayu dan
konsep rumah Dayak. Bentukan-bentukan tersebut tercipta didasarkan oleh
pengalaman nenek moyang yang sudah sangat terlatih membaca
kontekstualitas alam. Sehingga penerapannya sangat green dan sesuai
dengan iklim daerah tropis.
Saat ini modernisasi arsitektur dunia bergerak ke arah
bangunan-bangunan dengan konsep green architecture yang secara tidak
langsung bagi masyarakat Indonesia berarti kembali mengangkat
“arsitektur-arsitektur rakyat” yang selama ini terlupakan. Karakter
rumah tinggal Melayu dan Dayak yang memiliki ciri khas kebudayaan
Kalimantan Barat setidaknya dapat dipertahankan bentuknya.
Konsep-konsep tradisional tersebut tidak kalah menariknya dengan
konsep modern saat ini. Bahkan kombinasi keduanya akan melahirkan trend
baru yang lebih unik namun tetap kontekstual dengan lingkungan. Misalnya
penggunaan konsep rumah panggung, ruang lantai bawah dapat digunakan
sebagai ruang-ruang pendukung seperti garasi atau ruang tamu maupun
dapur bersih. Dan lantai atas digunakan sebagai ruang tidur.
Selain mengadopsi bentuk rumah panggung, kita juga dapat menggunakan
unsur pendukung lain misalnya penggunaan jendela atau pintu tradisional
Melayu. Keuntungan penggunaan sistem jendela tersebut yakni menyalurkan
aliran udara lebih maksimal sehingga sistem penghawaan alami di dalam
rumah lebih baik.
Penggunaan konsep tradisional di dalam rumah modern juga dapat
digunakan pada prinsip rumah tradisional Dayak yang menutup semua
jendela dan pintu kemudian dibuka kembali di saat pagi hari. Rumah
modern pada contoh di bawah ini menggunakan prinsip tersebut. Sistem
sliding door (pintu geser) digunakan ada fasad lantai atas sehingga
tampilannya lebih cantik dan unik.
Rumah tradisional layak dipertahankan karena merupakan warisan budaya
maupun tradisi masyarakat. Namun apabila perkembangan arsitektur
mendorong terbentuknya bentuk baru yang lebih diinginkan, memadukan
unsur tradisional dengan unsur modern juga dapat dilakukan. Penggunaan
unsur tradisional memiliki nilai kontekstualitas lingkungan yaitu
kondisi alam maupun nilai tradisi masyarakat yang terkandung di
dalamnya. Siapa lagi kalau bukan kita yang mempertahankan karakter
budaya daerah kita sendiri.
by. Indah Kartika Sari, ST
Sumber : equator-news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentar Anda Tidak Menyinggung SARA