Rabu, 28 September 2011

Arsitek Indonesia "Unjuk Gigi" di Kongres Arsitek Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 46 karya arsitek Indonesia akan dipamerkan saat Kongres Dunia Asosiasi Arsitek Dunia (UIA) yang akan berlangsung 24 September - 2 Oktober 2011 di Tokyo, Jepang. Pameran yang bertajuk Indonesian Architects Week @ Tokyo 2011 (IAWT 2011) menjadi ajang pembuktian peranan arsitek Indonesia di mata dunia.

"Arsitektur Indonesia di mata dunia adalah Borobudur, rumah Toraja, dan berbagai bangunan tradisional dari berbagai suku. Sementara, peranan arsitek Indonesia akhir-akhir ini hampir tidak pernah dilihat," kata Deddy Wahjudi, inisiator Indonesian Architects Week @ Tokyo 2011 (IAWT 2011), kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Padahal, kata Deddy, arsitek Indonesia ikut menyumbang perkembangan ilmu arsitektur.

"Berbagai karya dan penghargaan pada skala nasional dan internasional pun banyak diraih oleh mereka. Keragaman karakter, inovasi konsep dan pemikiran baru para arsitek Indonesia seharusnya dapat mewarnai dan masuk dalam khazanah perkembangan arsitektur dunia. Oleh karena itu, pameran ini menjadi jalan mewujudkan cita-cita tersebut," ujarnya.

Dalam proses pemilihan karya untuk dipamerkan, kata Deddy, ia bersama arsitek Andra Martin mengkuratori 160 karya dan memilih 46 karya. "Kami mengundang secara terbuka semua arsitek di Indonesia untuk memasukkan karya mereka. 46 karya yang dipilih mewakili keragaman filosofi, karakter arsitek dan skala karya. Kami berharap karya-karya di IAWT 2011 ini merupakan representasi perkembangan arsitektur Indonesia saat ini," jelas Deddy.

Sebanyak 46 karya arsitek Indonesia tersebut terdiri dari karya rumah tinggal hingga jenis bangunan yang lebih kompleks seperti pabrik, bangunan infrastruktur, hingga bangunan tinggi. Deddy mengungkapkan, beberapa desain menjawab kebutuhan aktual masyarakat Indonesia saat ini. Ada pula desain utopia. Dalam pameran ini, tak hanya karya yang sudah terbangun saja, namun ada pula karya hasil studi atau workshop. Kebanyakan desain terpilih merupakan karya yang mendapat penghargaan baik dalam skala nasional atau internasional.

Karya-karya yang akan dipamerkan 46 karya tersebut diantaranya, Slide of Joy karya Aboday, Huntara karya AI-CTLA, The Head Building of PAEW karya Airmas Asri, Kampung Kreatif Cilegon karya Andra Martin, Santono Sarwono's Residence karya Antara, Sidoarjo MUD Vulcano Research Center karya andyrahman architect, Golf Club House Kemayoran karya Arcadia, Surya Research Center karya Arkitekton Limatama, MRC FT UI karya Arkonin, Kindah Office karya Budi Pradono Architect.

Karya lainnya, Minimal House karya Danny Wicaksono, Jimbaran Resort and Art Community karya d'associates, Kawoeng House karya DAS QUADRAT, Central Library University of Indonesia karya DCM, Tourism High School karya DHIKA ARCHITAMA, Shining Stars Bintaro Kindergarten karya djuhara+djuhara, Bamboo Restaurant at Greenville karya DSA+s, B?house karya EVTLINE ATELIER, Flip It karya HADIVINCENT ARCHITECTS, Waerebo Rumah Asuh Program karya Han Awal & Partners Architect, Ratmakan Project karya Heppy Eka Ramadhany, The New Vocational School Building karya HGT Architects, Erha Clinic Batam karya HMP architects, Alam Family Residence karya ID?EA, Ciliwung Recovery Program Indonesian Dream, HKD) Hybrid Kampung Development karya Irwan Yudha, Bandung Technopark karya Je_Feriasthama, AQSA Factory karya LABO, Bina Bangsa International School karya Modernspace Architecture.

Ikut serta pula karya Bald House karya Nataneka Architects, Semi Finished House that Finished karya noMADen, Balairung Ratenggaro University of Indonesia karya PARAMETR ARCHITECTURE, Omah Dara Boarding House karya PARISAULI ARCHITECTS, PAM Archicentre karya pasagi, GMT Institute of Property Management karya PHL Architects (Patrick+Hendy Lim Architects). Kanci- Pejagan Tol Gate and Rest Area karya Center For Urban Design Studies (PSUD), Jakarta Football Stadium karya PDW ARCHITECTS, Code Vertical Public Space karya MDKB 17, Cellular Solid Morphologies for inhabitable cellular structure karya revarchitect, Bea House karya Studio TonTon, mini house karya tan tik lam architects, TWS & Partners Hanging Villa karya TWS & Partners, Al?Irsyad Mosque karya URBANE INDONESIA, Tropical Contemporary House karya Wastu Cipta Parama, Z House karya Willis Kusuma Architects, Parahyangan House karya Yohan Tirtawijaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Komentar Anda Tidak Menyinggung SARA

ANDA PENGUNJUNG KE :