PADANG--MICOM: Ahli Ekowisata Institut Pertanian Bogor Ricky Avnzora masyarakat Minang perlu segera menyelamatkan keberadaan dan eksistensi semua rumah gadang di Sumatra Barat. Hal ini juga harus mendapat dukungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
"Saat ini ribuan rumah gadang di Ranah Minang berada dalam kondisi sangat tidak terawat, rusak dan terancam roboh," katanya, Rabu (8/6).
Dikemukakannya bahwa rumah gadang adalah salah satu identitas sosial yang sangat penting, dan sekaligus menjadi identitas regional yang bersifat material heritage bagi Masyarakat Minangkabau. Ia mengatakan, dibandingkan dengan semua provinsi lain di Indonesia, Sumatra Barat adalah satu-satunya provinsi yang masih memiliki ratusan arsitektur rumah tradisional yang masih sangat tinggi jumlah dan penyebarannya di seluruh wilayah Sumbar.
Namun demikian, kata dia, saat ini arsitektur lokal yang sangat indah, luhur dan unik tersebut sangat memerlukan perhatian banyak pihak, baik perhatian dari Masyarakat Minang sebagai pemilik dari identitas sosial dan regional tersebut maupun dari pemerintah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa harus diakui hanya rumah-rumah gadang di Ranah Minanglah yang saat ini bisa menjadi wakil dari sejarah keluruhan dan kebesaran sosial dan budaya suatu masyarakat di Indonesia.
Dikatakan bahwa meskipun saat ini berbagai Tongkonan atau rumah tradisional di Tana Toraja, Sulawesi Selatan juga masih menunjukan eksistensinya, tapi jumlah dan penyebarannya hanya sepersepuluh dari jumlah dan penyebaran rumah-gadang yang terdapat di Ranah Minang. (Ant/OL-04)
Dikatakan bahwa meskipun saat ini berbagai Tongkonan atau rumah tradisional di Tana Toraja, Sulawesi Selatan juga masih menunjukan eksistensinya, tapi jumlah dan penyebarannya hanya sepersepuluh dari jumlah dan penyebaran rumah-gadang yang terdapat di Ranah Minang. (Ant/OL-04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentar Anda Tidak Menyinggung SARA