
Rumah adat menjadi ciri khas suatu suku. Konstruksi bangunan, tata ruang, dan ornamennya mencerminkan nilai-nilai budaya dari masing-masing suku. Di provinsi Riau banyak terdapat jenis rumah adat, salah satu diantaranya adalah rumah adat melayu, rumah Lontiok.
Rumah lontiok memiliki arsitektur khas Melayu berbentuk panggung yang dilengkapi dengan tangga di bagian depan dengan anak tangga berjumlah ganjil. Rumah ini berdinding kayu Anggau atau Dangau. Dinding tersebut miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang yang melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan sesama. Di beberapa dinding terdapat ukiran khas. Atapnya melengkung keatas dan runcing. Dinding dan atap melengkung seperti perahu menyebabakan rumah tersebut disebut juga rumah Lancang. Rumah tersebut dibuat melebar dengan susunan tiga ruang ke arah belakang rumah. Ruang pertama bisa digunakan sebagai tempat berkumpul atau ruang tamu, ruang kedua sebagai ruang tidur dan ruang ketiga sebagai dapur. Di setiap rumah Lontiok biasanya dilengkapi dengan lumbung padi yang juga berbentuk panggung dan terbuat dari kayu, serta sumur yang bentuknya berbeda dengan sumur kebanyakan yang berbentuk bundar. Sumur di rumah Lontiok terbuat dari batu yang berbentuk prisma segi empat atau terlihat seperti bentuk rumah.

Datuk Idris bercerita bahwa peneliti Malaysia yang meneliti rumahnya berkeinginan untuk membeli rumah tersebut. Datuk idris menolak tawaran itu. Menurutnya, rumah warisan leluhurnya terlalu berharga untuk ditukar dengan apapun. Itulah yang menjadi alasan kuat mengapa di usia tuanya ia tetap setia menjaga rumah tersebut. Datuk Idris telah memberikan pelajaran untuk kita semua agar menghargai dan memelihara warisan budaya leluhur. Mari Cintai Indonesia dengan melestarikan budayanya.(aci.detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Komentar Anda Tidak Menyinggung SARA